Tips Pernikahan Langgeng: Rumah Tangga Bukan Terminal
December 19, 2019
Edit
Loading...
Loading...
Menikah itu adalah perjalanan panjang yang harus kita tempuh sehingga kita harus benar-benar memahami apa fungsi dari menikah.
Lalu apa sebenarnya fungsi dari menikah tersebut? apakah sebagai penghilang lelah karena didalamnya terdapat anak dan istri?
Sebagai mahluk hidup tentu membutuhkan tempat tinggal dan merindukan yang namanya rumah.
Rumah bukan hanya menjadi tempat pulang melainkan sebagai tempat saling memberi arti, memberi kasih sayang, tempat bertemunya rasa syukur.
Akan tetapi kita sebagai manusia terlalu cerdas meski mampu menciptakan rumah model baru namun gampang rapuh.
Mereka dipimpin oleh hawa nafsu, kepintarannya hanya menipu, sebab kebanyakan dari mereka justru sibuk sendiri.
Mereka lebih sering menghabsikan waktu diluar rumah dengan menyewa hotel, menghabiskan hidupnya di ruang kerja, tempat seminar sehingga pulang kerumah dalam keadaan capek bahkan marah.
Banyak laki-laki yang pulang bekerja justru emosi ketika anak-anaknya ribut dan ramai. Suami selalu bilang tolong anak-anak suruh diam karena ia capek bekerja seharian.
Bahkan seringkali menyalahkan istri karena anak-anaknya nakal. Suami selalu bilang jangan membebaninya dengan masalah rumah.
Entah kenapa kebanyakan orang hanya menjadikan rumahnya sebagai terminal, stasiun atau bandara yang hanya sebagai tempat berhenti sebenar untuk kemudian meneruskan perjalanan.
Setelah seharian lelah capek berjam-jam bekerja. Ketika pikirannya sudah pulih kembali dan pikirannya segar kembali ia akan pergi lagi.
Jika rumah tangga hanya di jadikan sebagai terminal maka setiap hari akan melakukan perbuatan yang sama setiap harinya.
Ketika sudah capek seharian bekerja, seorang ayah ingin menghilangkan capeknya, meski tersenyum hanya sebatas pemanis saja.
Mungkin capeknya hilang dengan melihat anaknya lucu, akan tetapi ketika ada masalah sang suami malah meminta istrinya untuk menyelesaikan masalahnya.
Di tempat kerja ia sangat perhatian kepada anaknya namun ia tidak mampu menjadi sosok ayah yang baik untuk anaknya.
Ia bisa bersikap baik kepada wanita lain namun tidak bisa bersikap baik kepada istrinya sendiri.
Semua orang tidak bisa terlepas dari capek dan lelah akan tetapi harus mampu tetap ceria dan cerah ketika di hadapan anak-anakanya.
Harus bisa menunjukkan kemesraan, kelembutan, kasih sayang juga tanggung jawab kepada keluarganya.
Jika seorang laki-laki tidak mampu menjadi sosok yang demikian maka rumahnya hanya sebatas menjadi terminal saja.
sumber : ummi-online.com
Loading...
